Definisi Outbound
Add caption |
Outbound adalah
kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu semangat belajar. Outbound
merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian
pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas
seseorang. Oleh karena itu, Kimpraswil menyatakan bahwa outbound adalah
usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi
peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka
melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik lagi
Kegiatan outbound berawal dari
sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga membuat setiap anak
merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar menggali dan
mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa percaya
dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak.
Pengalaman merupakan guru dalam proses
pembelajaran secara alami. Misalnya, seorang anak mengalami proses alami
bermain. Hal itu dalam rangka menambah dan mengembangkan pengetahuan dari
setiap pengalamannya. Jadi, tidak menutup kemungkinan siapapun berhak bermain
baik anak-anak, remaja, orang dewasa ataupun orang tua. Karena belajar dari
sebuah pengalaman dalam aktivitas bermain dijadikan sebagai sarana pembelajaran
yang menyenangkan yang dapat dilakukan di ruangan terbuka atau tertutup.
Berdasarkan kalimat di atas outbound
merupakan perpaduan antara permainan-permainan sederhana, permainan
ketangkasan, dan olah raga, serta diisi dengan petualangan-petualangan. Hal itu
yang akhirnya membentuk adanya unsur-unsur ketangkasan, dan kebersamaan serta
keberanian dalam memecahkan masalah. “Permainan yang disajikan dalam outbound
memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya psikomotorik (fisik)
peserta yang ’tersentuh’ tapi juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan
berpikir)
Manfaat dan Tujuan Outbound
Kegiatan belajar di alam terbuka
seperti outbound bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam
bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir
yang kreatif, serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam
berinteraksi. Kegiatan ini akan menambah pengalaman hidup seseorang menuju
sebuah pendewasaan diri.
Pengalaman dalam kegiatan outbound
memberikan masukan yang positif dalam perkembangan kedewasaan seseorang.
Pengalaman itu mulai dari pembentukan kelompok. Kemudian setiap kelompok akan
menghadapi bagaimana cara berkerja sama. Bersama-sama mengambil keputusan dan
keberanian untuk mengambil risiko. Setiap kelompok akan meng-hadapi tantangan
dalam memikul tanggung yang harus dilalui.
Tujuan outbound secara umum
untuk menumbuhkan rasa percaya dalam diri guna memberikan proses terapi
diri (mereka yang berkelainan) dalam berkomunikasi, dan menimbulkan adanya
saling pengertian, sehingga terciptanya saling percaya antar sesama. Dalam buku Outbound Management
Training (2003: 3) menyatakan
bahwa:
Ø Metode
pelatihan di alam terbuka juga digunakan untuk kepentingan terapi kejiwaan
(lihat Gass, 1993). pelatihan ini digunakan untuk meningkatkan konsep diri
anak-anak yang nakal, anak pencandu narkotika, dan kesulitan di dalam hubungan
sosial. Metode yang sama juga digunakan untuk memperkuat hubungan keluarga
ber-masalah dalam program family therapy (terapi keluarga). Afiatin
(2003) dalam penelitian disertasinya telah menggunakan pelatihan outbound
untuk penangkalan pengguna obat terlarang (narkoba). Dalam penelitiannya
Afiatin menemukan bahwa penggunaan metode outbound mampu meningkatkan
ketahanan terhadap godaan untuk menggunakan narkoba. Selain itu dilaporkan pula
oleh Afiatin, penelitian yang dilakukan oleh Johnson dan Johnson bahwa kegiatan
di dalam outbound training dapat meningkatkan perasaan hidup
bermasyarakat (sense of community) diantara para peserta latihan.
Tujuan outbound menurut Adrianus
dan Yufiarti, dalam jurnal Memupuk Karakter Siswa melalui Kegiatan Outbound
(2006: 42) adalah untuk:
1.
Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa;
2.
Berekspresi sesuai dengan caranya sendiri yang masih
dapat diterima lingkungan;
3.
Mengetahui dan
memahami perasaan, pendapat orang lain dan menghargai perbedaan;
4.
Membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat
dalam kegiatan-kegiatan;
5.
Lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan;
6.
Lebih empati dan sensitif dengan perasaan orang lain;
7.
Mampu berkomunikasi dengan baik;
8.
Mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif;
9.
Memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya
karakter yang baik;
10. Menanamkan nilai-nilai
yang positif sehingga terbentuk karakter siswa sekolah dasar melalui berbagai
contoh nyata dalam pengalaman hidup;
11. Mengembangkan kualitas
hidup siswa yang berkarakter;
12. Menerapkan dan
memberi contoh karakter yang baik kepada lingkungan.
Dari uraian di atas jelas bahwa outbound
bertujuan sebagai proses terapi individu dan terapi keluarga atau kelompok yang
mengalami kesenjangan. Terapi individu misalnya pada anak yang mengalami
penyimpangan seperti anak nakal, anak pemakai narkoba, anak yang mengalami
gangguan hubungan sosial (anak berkebutuhan khusus). Sedangkan terapi keluarga
atau kelompok yang mengalami kesenjangan sosial sehingga membutuhkan penyegaran
(refresh). Baik dengan mengadakan rekreasi dan atau mengadakan kegiatan outbound.
Misalnya saja pada sebuah kelompok atau lembaga mengadakan kegiatan outbound
setahun sekali dalam rangka meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan
kualitas karyawan dan perusahaan.
Kegiatan outbound individu atau
kelompok akan mendapatkan manfaat yang beragam. Mulai dari menambah pengalaman
baru. Memacu rasa keberanian. Membagun rasa kebersamaan. Komunikasi yang
efektif antarsesama. Bertindak sesuai dengan situasi dan kondisi. Memahami
setiap kelebihan maupun kekurangan yang ada pada dirinya maupun orang lain.
Dapat menimbulkan rasa saling menghargai dalam setiap keputusan. Selain itu
juga outbound bermanfaat sebagai proses berlatih memacu cara berpikir
seseorang agar selalu sistematis.
DAFTAR PUSTAKA
2007 11:58:37 GMT).
20:42:48 GMT).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar