Rabu, 14 Desember 2011

minat catur


BAB I
PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan suatu  aktivitas yang menggunakan unsure teknik, pola bermain dan memiliki tindakan yang mengakibatkan kepuasan terhadap seseorang. Olahraga mempunyai banyak jenisnya, diantaranya adalah olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Banyak dari kalangan masyarakat tertentu yang membentuk suatu komunitas olahraga, salah satunya adalah komunitas catur. Karena permainan catur merupakan cabang olahraga rekreasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya teknik dan banyak mengandung hiburan maupun kepuasan diri yang diperoleh dalam permainan catur. Permainan catur sudah dikenal dan dapat dimainkan oleh berbagai lapisan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orangtua.
Catur merupakan suatu permainan yang dilakukan oleh 2 orang dengan menggunakan papan dan bidak. Permainan catur itu sendiri telah masuk dalam salah satu cabang olahraga tingkat internasional. Pecatur adalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian sampai permainan selesai.
Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan organisasi kemahasiswaan di tingkat Universitas yang fungsinya untuk mengembangkan berbagai minat, bakat dan keahlian tertentu bagi para anggota-anggotanya. UKM kegiatan ekstra kurikuler di tingkat perguruan tinggi yang berkaitan dengan penalaran dan keilmuan, minat, bakat dan kegemaran, kesejahteraan mahasiswa serta pengabdian pada masyarakat. Kegiatan-kegiatan di UKM telah terjadwal dan terprogram secara rutin menyesuaikan dengan kalender akademik, sehingga tidak mengganggu kegiatan perkuliahan anggotanya. Mahasiswa yang terlibat dalam UKM akan terbiasa dengan manajemen waktu yang baik. Mereka harus bisa membagi waktu antara kuliah, belajar, berlatih di UKM dan kegiatan sosial lainnya. Semua pengalaman tersebut akan menumbuhkan mental yang tangguh dengan senantiasa memelihara kepribadian, sportif, jujur, mempertinggi prestasi, sopan santun serta mempunyai rasa percaya diri besar dan sanggup menguasai diri. Universitas yakin bahwa dengan peran serta mahasiswa dalam kegiatan UKM akan menambah soft skill mereka, yang sangat bermanfaat di kemudian hari.
Catur merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa yang mempunyai minat dan bakat terhadap olahraga catur. Di UKM catur hanya sedikit sekali mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta yang masuk dalam keanggoataan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) hal ini disebabkan banyaknya pilihan yang ditawarkan  dari UKM UNY terhadap bakat dan minat bagi mahasiswa UNY
Kurangnya minat mahasiswa FIK UNY terhadap olahraga catur dapat dilihat dari pengetahuan mahasiswa FIK yang minim sekali terhadap olahraga catur. Mungkin karena saat berlangsungnya permainan catur atlet atau pengamat hanya duduk ditempat saja tanpa berpindah. Mungkin juga dikarenakan catur bukan merupakan salah satu bagian dari mata kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan
 Kesimpulan dari permasalahn diatas adalah kebanyakan dari mahasiswa FIK tidak menyenangi olahraga catur sehingga pengetahuan mahasiswa FIK tentang olahraga catur sangat minim sekali. Serta mahasiswa masih banyak yang belum mengerti manfaat dari permainan catur tersebut.
B.       Identifikasi Masalah
 Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini maka peneliti dapat mengindentifikasi beberapa masalah antara lain:
1)   Pengetahuan mahasiswa FIK UNY terhadap permainan catur masih rendah,
2)    Mahasiswa FIK UNY belum mengetahui manfaat permainan catur,
3)    Mahasiswa FIK UNY belum mengetahui pengaruh permainan catur terhadap perkembangan intelegensi akademika, dan
4)    Kurangnya minat mahasiswa FIK UNY terhadap olahraga catur.

 
C.    Pembatasan Masalah
Mengingat cukup luasnya lingkup permasalahan, tidak semua yang diidentifikasi dijadikan bahan kajian dalam penelitian ini. Hanya pada pengetahuan mahasiswa FIK UNY terhadap permainan catur.

          D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam penelitian ini yakni seberapa besar pengetahuan Mahasiswa fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta terhadap permainan catur?
           E.     Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar  pengetahuan mahasiswa fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta terhadap permainan catur.
            F.     Manfaat Penelitian
1)   Manfaat Teoritis
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.   Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat untuk dikembangkan lebih lanjut.
2.   Menambah informasi bagi penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang sehingga dapat dijadikan referensi dan sumber acuan tugas akhir.

2)  Manfaat Praktis
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.   Sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi mahasiswa di Fakultas Ilmu Keolahragaan guna mengikuti  Unit Kegiatan Mahasiswa dibidang catur.
2.   Menyalurkan pengetahuan kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta bahwa bermain catur merupakan salah cara untuk mengasah otak serta memiliki banyak manfaat.














BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Kajian Teori
1.      Olahraga
Olahraga adalah suatu aktivitas atau olah tubuh yang bertujuan untuk menyegarkan tubuh dengan cara gerak tubuh yang sesuai dengan prosedur dan menggunakan unsur-unsur teknik didalamnya.
Olahraga merupakan serangkaian gerak atau aktivitas yang didalamnya terkandung unsure teknik serta menggunakan otot-otot besar. Tidak semua aktivitas kita dikatakan melakukan olahraga. Seperti halnya aktifitas sehari-hari kita. Misalnya: menyapu lantai, menjemur pakaian, mencangkul dan lain sebagainya karena teknik tidak diperlukan dalam melakukan aktivitas tersebut.
Hal itu seperti pendapatnya Matveyew yang mengatakan bahwa olahrga merupakan kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan geraknya (performa) dan kemauannya semaksimal mungkin. UNESCO  mendefinisikan olahraga sebagai “setiap  aktivitas  fisik  berupa permainan  yang berisikan  perjuangan  melawan unsur-unsur  alam, orang lain, ataupun  diri  sendiri”. Sedangkan  Dewan Eropa merumuskan  olahraga  sebagai “aktivitas  spontan,  bebas  dan  dilaksanakan  dalam  waktu  luang”.  Definisi terakhir ini  merupakan  cikal  bakal panji  olahraga  di  dunia  “Sport for  All”  dan  di Indonesia  tahun  1983,  “memasyarakatkan  olahraga dan  mengolahragakan masyarakat”  (Rusli  dan  Sumardianto, 2000:  6).
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan atau pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980)  yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat). Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain: (a) terpisah dari rutinitas; (b) bebas; (c) tidak produktif; dan (d) menggunakan peraturan yang tidak baku.
Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik: (a) ada kompetisi; dan (b) hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
Dalam pengertian lain olahraga merupakan suatu kegiatan guna melakukan gerakan-gerakan tubuh dengan adanya unsur-unsur bermain. Unsur - unsur itu seperti berikut :
1.       Olahraga Pendidikan
Olahraga pendidikan merupakan suatu kegiatan kerja tubuh untuk melakukan gerak-gerak tubuh untuk menghasilkan suatu gerakan dengan unsure teknik dan bermain guna melakukan dalam kegiatan belajar.
2.       Olahraga Prestasi
Olahraga prestasi adalah suatu kegiatan mengolah tubuh, dengan teknik dan unsure bermain dengan tujuan mencari atau mendapatkan prestasi.
3.       Olahraga Rekreasi
Olahraga rekreasi adalah suatu kegiatan melakukan atau menggunakan aktifitas tubuh untuk mendapatkan suatu kesenangan, hiburan maupun kepuasan.
Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa olahraga merupakan suatu aktivitas yang menggunakan unsure teknik, pola bermain dan memiliki tindakan yang mengakibatkan kepuasan terhadap seseorang.


2.      Catur
Kata catur diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti "empat". Namun kata ini sebenarnya merupakan singkatan dari caturangga yang berarti empat sudut. Di India kuno permainan catur memang dimainkan oleh empat peserta yang berada di empat sudut yang berbeda. Hal ini lain dari permain catur modern di mana pesertanya hanya dua orang saja. Menurut Tjauw Chien Ming “catur adalah seni karena relasi biji-biji catur dapat menghasilkan harmoni seumpama simponi atau lukisan yang indah. Sang legendaries Bobby Fischer juara dunia 1972-1975 memainkan catur dengan keindahan harmoni dan seni bagi seorang kreatif.
Catur adalah olahraga karena kompetisi bukan hanya mental namun fisik, sekaligus fisikologi. Keterampilan yang baik untuk menembak bola dalam permainan bola basket serupa dengan kerterampilan yang dibutuhkan oleh pemain catur untuk memainkan partai yang baik. Catur adalah ilmu karena dapat dipelajari dan dibuat teori serta dalil-dalilnya  dapat dibuktikan. Catur juga merupakan permainan strategi pada posisi tertentu dan sebagainya. Kebenaran yang murni dapat dibuktikan.
Catur merupakan suatu permainan yang menggunakan otak untuk menghitung dan mengatur strategi guna mendapatkan kesenangan atau hibuaran bagi tiap-tiap orang. Catur adalah permainan berdasarkan peraturan, maka turnamen atau pertandingan harus memberlakukan kejujuran, fair play, disiplin dan secara ketat mengikuti standar. Karena itu catur dikenal sebagai permainan “raja-raja” atau “ksatria” yang dalam pelaksanaannya memegang teguh prinsip fair play. Pemahaman terhadap prinsip ini akan memudahkan bagi seseorang untuk hidup bersama secara lebih beradap di dalam masyarakat kita.
   Bermain catur memiliki beberapa sifat yang harus ditonjolkan. Misalnya : bermain catur itu menyenangkan, membuat santai, punya daya penyembuh, membangkitkan peluang untuk penemuan baru, meningkatkan komunikasi serta melahirkan nilai-nilai budaya. Sifat – sifat ini harus diutarakan, dibicarakan dan diperkuat sebagai bagian dari karya para guru yang memang berfungsi memperkuat semangat dan karakter para anak didiknya
Permainan catur bisa memberikan kesan bermain politik, bermain peran, dan juga bermain dalam budaya. Ide untuk menggerakkan catur ke arah permainan, merupakan suatu aktivitas otak. Berarti bermain itu harus menggunakan strategi, menggunakan taktik, menggunakan kekuasaan, menggunakan kekerasan, dan juga menggunakan kelincahan Permainan catur (Qualisign) adalah permainan yang mengatur strategi untuk berperang, dan menghancurkan lawan, dengan tata aturan (legisign) yang sudah baku. Permainan ini bisa dilakukan dengan kejujuran, tetapi juga bisa dengan kelicikan; artinya mempengaruhi lawan pemain untuk lengah atau terangsang, sehingga kontrol terhadap strategi yang dilakukan bisa ceroboh. Ada lima unsure dalam permainan catur yakni : (1) Permainan Catur (Qualisign); (2) Papan Catur; (3) Mata Catur; (4) Pecatur (Sinsign); dan (5) Aturan percaturan (Legisign)
Kelima unsur tersebut mempunyai hubungan struktur yang jelas, karena permainan catur, merupakan integrasi berbagai unsur, seperti strategi ber main, kejujuran bermain, ketidak jujuran, kelicikan; yang semuanya bisa terjadi dalam bentuk permainan catur. Kaitannya dengan aturan percaturan, diharapkan bermain yang jujur dan benar, sehingga peraturan dan hukum bermain catur secara tersurat dan tersirat adalah harapan untuk melakukan kegiatan yang benar, dengan kejelian untuk melakukan strategi untuk bermain catur.
Untuk bermain catur diperlukan media, yaitu papan catur dan mata catur. Papan catur secara umum dibuat dalam warna hitam dan putih, yang bermakna kalah dan menang (baik dan buruk). Pemenangnya bisa pada ruang hitam, atau pada ruang putih; hal tersebut amat tergantung kepada pecatur. Kemampuan pecatur dalam menggunakan strategi dengan jeli dan perhitungan yang rasional, akan memungkinkan pecatur memenangkan permainan.
Berikut beberapa karakteristik dalam permainan catur yang diimplikasikan pada pendidikan, yaitu :
Karakteristik Catur
Implikasi Edukasinya
      1)       Mengatur letak buah catur yang tepat di atas petak papan catur.

1)       Ide tentang ruang dan penempatan. Memakai perspektif, menemukan posisi dan jarak.

   2)       Memperhatikan letak buah catur dan hubungannya dengan papan catur.

2)       Kekuatan perhatian dan pemahaman ruang.

      3)       Membuat notasi yang benar sesuai ketentuan peraturan permainan.

3)       Kecerdasan lisan. Penguasaan bahasa tulis, tanda dan simbol.

        4)       Mencapai posisi yang diinginkan di atas papan.

4)       Mengembangkan swadaya dan  perhatian. Penerapan berpikir yang dalam.

      5)       Melakukan sejumlah langkah dalam waktu yang ditentukan. Bertarung dalam situasi kritis waktu

5)       Mengolah waktu secara rasional, mencari solusi dalam waktu tertentu. Konsep temporal dan representasi.

      6)       Melakukan langkah setelah menganalisis posisi secara menyeluruh.

6)       Mengembangkan kemampuan membuat keputusan dan berpikir mandiri.

     7)       Setelah menemukan suatu langkah, berupaya mencari langkah lain yang lebih baik dan lebih kuat.
7)       Bertekat terus maju, mencari hasil lebih baik mengembangkan percaya diri.
      8)       Dari berbagai kemungkinan, hanya memilih satu tanpa bantuan orang lain.
8)       Kepribadian mandiri. Percaya diri.

       9)       Dari posisi imbang, melakukan tantangan agar terjadi ke kalutan dan mencari penyelesaian yang sangat cemerlang (kombinasi).
9)       Kreativitas, imajinasi dan daya cipta.

Mampu berpikir ulang dan fleksibel. Menciptakan variasi dengan langkah yang banyak atau kombinasi.
Berpikir baik.


Bertolak dari satu posisi, membayangkan posisi lain atau posisi berikutnya setelah rangkaian variasi berbeda.
Visualisasi, kreativitas dan kemampuan kalkulasi.

Mencari rencana yang berawal dari analisis dan mengevaluasi posisi.
Sintesis, abstrak dan berpikir kreatif.
Satu langkah harus merupakan konsekuensi dari langkah sebelumnya dan keharusan logis bagi langkah berikutnya.
Terampil menganalisis, mengontrol aksi dan lancar berpikir.
Hasil pertandingan menunjukkan siapa yang mempunyai rencana lebih baik dan melaksanakan secara tepat.
Menghormati pemikiran orang lain. Mengakui kekeliruan sendiri. Bermain jujur. Meningkatkan kecerdasan.
Menerapkan metode menyerang dan bertahan dalam posisi sejenis.
Daya observasi, pengenalan dan pengakuan model.
Memperhatikan jika posisi yang Anda mainkan mengandung kekeliruan dan memperbaikinya guna menghindari kekalahan.
Kemampuan mawas diri dan percaya diri. Kekeliruan menjadi sumber berharga bagi pembelajaran.
Berada dalam posisi sulit dan waktu terbatas untuk memberikan reaksi.
Penguasaan diri, kecepatan dan kelancaran berpikir.

Menang dalam usaha sendiri.

Percaya diri, direalisasikan melalui keberhasilan.
Kalah karena kekeliruan sendiri atau karena lawan lebih unggul.
Kritik terhadap diri sendiri, mencari kebenaran dan terus berkembang.
Karakteristik Catur dan Implikasi Edukasinya
           


3.  Manfaat catur
   George Stephenson (1979), Presiden Sekolah Tinggi Marina, menerapkan      proyek catur dalam sekelompok siswa selama 20 hari berturut-turut. Setelah 20 hari berakhir, para guru melaporkan adanya peningkatan akademis sebagai berikut: (1) pencapaian akademis 55 %; (2) tingkah laku 62 %; (3) usaha 59 %; (4) konsentrasi 56 %; dan (5) percaya diri 55 %.
B.     Kerangka Berfikir
Penelitian ini merupakan penelitian kuisioner atau wawancara secara langsung dan terbuka kepada mahasiswa tentang tanggapan mereka terhadap permainan catur. Dengan memberikan suatu kuisioner peneliti mendapatkan data untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan mahasiswa fakultas ilmu keolahragaan terhadap permainan catur. Selain itu peneliti dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang permainan catur. Sehingga hasil daripada observasi tersebut dapat mewakili maupun memberikan gambaran secara umum akan pengetahuan mahasiswa fakultas ilmu keolahragaan terhadap permainan catur.   




 






BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif,  yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan. Pengertian lain dari penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian atau fakta-fakta secara sistematis, faktual dan akurat yang terjadi pada situasi sekarang. Langkah penelitian tidak dilakukan perumusan hipotesis penelitian. Penelitian ini hanya akan memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menguji atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian ini akan membahas masalah aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun, mengklarifikasi, menganalisis secara deskriptif atau apa adanya. Metode statistik deskriptif menginterpretasikan data yang telah dianalisis ke dalam bentuk kualitatif. Hasil analisis data didukung oleh fakta-fakta yang diperoleh saat penelitian. Penelitian ini berusaha menggambarkan tentang pengetahuan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta terhadap permainan catur.  
B.     Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan.
Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang di tata dalam kegiatan penelitian baik menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Adapun definisi operasional pada penelitian ini adalah:
1.      UKM Catur adalah suatu wadah yang menampung mahasiswa yang memiliki minat dan bakat di pengetahuan catur.
2.      Olahraga Catur adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua orang di sebuah papan yang berbentuk segiempat, yang memiliki kotak sebanyak 64 kotak dengan warna hitam dan putih, dan dengan jumlah buah catur sebanyak 32 buah.
3.      Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan.
4.      Motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.
C.    Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang minat mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta terhadap permainan catur ini dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada alasan: Peneliti mendapat kemudahan dalam hal perijinan dari pihak kampus, kesesuaian waktu pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 1 Juli sampai dengan 31 oktober 2011.
D.     Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2010: 80). Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan ( 3 prodi seperti PJKR, PGSD dan PKO) Universitas Negeri Yogyakarta.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 81). Pengambilan sampel dilakukan apabila jumlah populasi besar yang memungkinkan peneliti tidak dapat mempelajari semua yang ada dalam populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Mengacu pada pendapat Sugiyono (2010) pada tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 5% dengan populasi 297 diambil 170. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode Proportional Random Sampling. Hal ini dengan pertimbangan mahasiswa yang sedang mengambil pendidikan dan kepelatihan, yang diambil secara acak dari masing-masing kelas di prodi - prodi pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2008-2009.
Tabel 1. Penentuan sampel Mahasiswa FIK UNY angkatan 2008 - 2009
No
Prodi
Jumlah Sample yang Diambil
1
PJKR
50
2
PGSD
45
3
PKO
22
Total Sampel Mahasiswa
117
E.     Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Metode pengumpulan data dengan angket sangat efisien digunakan jika sampel cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono, 2010: 142). Metode pengumpulan data dengan angket digunakan untuk mengambil data variabel proses pembelajaran, persepsi mahasiswa terhadap catur. Penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam arti jawaban dari angket sudah disediakan sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan.
F.      Teknik Analisis Data
 Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Analisis data diarahkan untuk menjawab pernyataan dan tidak untuk menguji hipotesis. Kesimpulan yang dibuat tidak berlaku untuk umum dan hanya berlaku untuk sampel penelitian dimana penelitian dilakukan. Untuk mendeskripsikan masing-masing variabel yaitu persepsi pengetahuan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta terhadap permainan catur.