Olahraga
merupakan suatu aktivitas yang
menggunakan unsure teknik, pola bermain dan memiliki tindakan yang
mengakibatkan kepuasan terhadap seseorang.
Olahraga
mempunyai banyak jenisnya, diantaranya adalah olahraga pendidikan, olahraga
prestasi, dan olahraga rekreasi. Banyak dari kalangan masyarakat tertentu yang
membentuk suatu komunitas olahraga, salah satunya adalah komunitas catur.
Karena permainan catur merupakan cabang olahraga rekreasi. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya teknik dan banyak mengandung hiburan maupun kepuasan
diri yang diperoleh dalam permainan catur. Permainan catur sudah dikenal dan
dapat dimainkan oleh berbagai lapisan masyarakat mulai dari anak-anak sampai
orangtua.
Catur merupakan
suatu permainan yang dilakukan oleh 2 orang dengan menggunakan papan dan bidak.
Permainan catur itu sendiri telah masuk dalam salah satu cabang olahraga
tingkat internasional. Pecatur
adalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu
maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Sebelum bertanding,
pecatur memilih biji catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna yang
membedakan bidak
atau biji catur, yaitu hitam
dan putih.
Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh
pemegang buah hitam secara bergantian sampai permainan selesai.
Bermain
catur memiliki beberapa sifat yang harus ditonjolkan. Misalnya : bermain catur
itu menyenangkan, membuat santai, punya daya penyembuh, membangkitkan peluang
untuk penemuan baru, meningkatkan komunikasi serta melahirkan nilai-nilai
budaya. Sifat–sifat ini harus diutarakan, dibicarakan dan diperkuat sebagai
bagian dari cabang olahraga kepada masyarakat luas.
Saat
bermain catur, seseorang menjadi terbiasa berkonsentrasi memikirkan rencana
selanjutnya. Akibatnya, ketika tidak sedang bermain pun orang menjadi terbiasa
berkonsentrasi pada apa yang sedang dikerjakannya. Selain itu, catur juga
mengajarkan tentang pentingnya konsentrasi. Sehingga sekali saja melakukan
langkah yang kurang tepat, maka permainan bisa langsung selesai karena ia kalah.
Hanya seseorang yang fokus, sabar, dan gigihlah yang bisa mempertahankan
permainan dengan baik.
Pada awal tahun 90-an perkembangan catur di
Indonesia mengalami kemajuan yang pesat.
Hal itu berdampak pada mahasiswa yang mengambil study di IKIP Yogyakarta untuk
membentuk suatu wadah dalam menyalurkan bakat dan minatnya di bidang catur. Namun
dilihat dari perkembangan catur dari dulu hingga sekarang mendapatkan penurunan
karena minat permainan catur itu sendiri berkuran.
Akankan permainan catur pupus seiring perkembangan zaman????????
http://pelayaribadah.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar